Perwakilan dari KEITI, Mr. Kang, melakukan kunjungan ke Kampus USM Indonesia.
Pemerintah Korea Selatan, melalui Korea Environmental Industry & Technology Institute (KEITI), mulai menunjukkan ketertarikan terhadap berbagai teknologi serta inovasi di bidang lingkungan hidup yang dikembangkan oleh Universitas Sari Mutiara (USM) Indonesia.
Perwakilan dari KEITI, Mr. Kang, melakukan kunjungan ke Kampus USM Indonesia yang berlokasi di Jalan Kapten Muslim, Medan, pada Rabu (25 Juni 2025), dalam rangka mengeksplorasi potensi kerja sama di sektor pengelolaan sampah.
Rektor USM Indonesia, Prof. Dr. Dra. Ivan Elisabeth Purba, SH, MKes, menyampaikan bahwa pertemuan dengan delegasi KEITI tersebut turut dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk unsur pemerintahan, akademisi, pelaku dunia usaha, serta aktivis lingkungan. Setelah pihak Korea Selatan melirik beragam inovasi di bidang lingkungan hidup yang ada di USM Indonesia, Prof Ivan berharap adanya dukungan pemerintah terkait kerjasama yang dibangun KEITI dan USM Indonesia. “Dukungan pemerintah sangat diharapkan dalam pelestarian lingkungan terutama pengolahan sampah,” ujar Prof Ivan.
Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis USM Indonesia, Dr. Owen De Pinto Simanjuntak, SE, MM, menilai bahwa kerja sama ini memiliki potensi ekonomi yang besar, terutama dalam membuka lapangan kerja baru dan meningkatkan daya saing industri pengelolaan limbah di tingkat lokal. Menurutnya, investasi teknologi ramah lingkungan dari Korea Selatan bukan hanya akan memperkuat kapasitas teknis, tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi hijau yang berkelanjutan di Sumatera Utara.
Lebih lanjut, Dr. Owen De Pinto Simanjuntak. SE.MM menjelaskan bahwa kolaborasi ini akan berdampak positif bagi mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis, khususnya dalam memperluas wawasan mereka tentang ekonomi lingkungan dan model bisnis berkelanjutan. Mahasiswa akan mendapatkan kesempatan lebih besar untuk terlibat dalam riset, magang, serta proyek kolaboratif yang berkaitan dengan ekonomi hijau dan kewirausahaan sosial, yang menjadi tren global masa kini. Hal ini akan memperkuat kompetensi lulusan dalam menghadapi tantangan ekonomi masa depan yang semakin berorientasi pada keberlanjutan.
Pada kesempatan itu, Mr. Kang dari KEITI melakukan diskusi dengan Ketua Yayasan Sari Mutiara Medan Dr. Parlindungan Purba, SH, MM, sejumlah akademisi dan para mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis serta Fakultas SAINTEK
Dalam forum kuliah tamu itu juga dihadiri Dinas Lingkungan Hidup Kota Medan, Dinas Kesehatan Sumut, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumut, Ikatan Pemulung Indonesia, dan lainnya.
Pyrolisi
Usai berdiskusi, delegasi KEITI meninjau fasilitas bank sampah Lentera (Lingkungan Elegan dan Sejahtera) milik USM Indonesia.
“Bank sampah Lentera ini sempat berhenti beroperasi saat pandemi Covid. Kini, dioperasikan kembali dengan skala lebih besar,” kata Dr. Otniel Ketaren, MSi, dosen USM Indonesia.
Dalam peninjauan ini, kata Otniel, delegasi KEITI melihat langsung teknologi Pyrolisis, yakni alat pengolah sampah plastik menjadi bahan bakar dan batu bata. “Delegasi KEITI sangat tertarik dengan inovasi yang dikembangkan USM Indonesia,” kata Otniel.
Selain itu, lanjut Otniel, USM Indonesia juga membangun Unit Pengolahan Kompos untuk limbah organik dari program Makanan Bergizi Gratis (MBG).
“USM Indonesia termasuk perguruan tinggi yang mendapat kepercayaan dari pemerintah untuk mendirikan dapur MBG. Dalam hal ini, USM Indonesia akan membangun dapur MBG dengan kapasitas 3.300 orang yang beroperasi dalam waktu dekat,” ujar Otniel.